Day 6 : Mama!

Assalamu'alaikum teman-teman! Malam ini, kita masuk hari ke-enam dari tiga puluh hari blogging challenge. Temanya yakni...

*drum rolls*

Hal-hal yang aku takuti! Oke, apa hubungannya sama judulnya? Aku bingung mau bikin judul apa. Jadi ya gitu aja judulnya hahahaha.

Mungkin disini aku akan menguak hal yang aku tidak suka dibanding yang aku takuti. Karena aku lebih suka menggunakan kata gak suka dibanding takut. Kalo takut, ya maunya takut sama Allah aja.

Maybe, many of you know that... I hate... horror! Yeah. Anything about that.

Ketidaksukaan yang sudah kubawa sejak lahir #lah. Yah, padahal satu isi rumah gak akan ragu buat mengganti channel TV menjadi saluran yang sedang menampilkan film horor. Tapi aku tidak terpengaruh semudah itu.

Kenapa aku gak suka horor? Gak ngerti juga sih alesannya. Yang jelas, aku gak suka hal yang mengagetkan, bikin jantung mau copot, dan semacamnya.

Sebenernya aku gak nolak buat nonton film macem gitu (kalau bareng-bareng, lampu tidak dimatikan, dan pada siang hari). Aku bakal nonton di part dimana si tokoh utama TIDAK berada di satu ruangan yang penghuninya cuma dia doang. Dan musik yang menegangkan mulai dimainkan. Dan...

JGER! Aku tidak akan ragu buat menutup penglihatanku, memalingkan wajahku, atau menurunkan kacamataku sehingga apa yang kulihat menjadi buram.

Dan jangan sekali-kali mengajakku menonton film horror di bioskop. Karena tanpa berpikir panjang akan langsung kutolak dengan tegas dan lugas.

Selain horror apa ya?

Ah. Aku tau. Tau kan aku orangnya melankolis? #cielah.

Dulu waktu SMA, aku cengeng. Yah, maklum lah. Masih labil gitu. Dan ketika aku menahan tangis, aku paling takut ehm, gak suka, kalo tiba-tiba aku didatengin dan ditanya "ada apa?" Dengan singkat, air mataku akan dengan mudahnya bocor dari pelupuk mata. Walaupun aku tau niat orang-orang itu baik, maafkan aku ya. Aku lebih senang jika ditepuk pundaknya, dan dibiarkan menangis hingga lega.

Dan... satu hal lagi. Aku takut/gak suka sama SUNTIKAN! Sebenernya ini trauma sejak kecil. Eh, kalau dibilang trauma tuh juga bukan ya. Waktu kecil, entah kenapa aku takut akan suntikan. Aku juga gak tau, mungkin itu paradigma yang ditanamkan pada anak-anak secara tidak sengaja.

Jadi, waktu itu aku ke rumah sakit, karena sakit (yaiyalah). Dan aku harus disuntik karena sesuatu ya aku lupa. Aku bener-bener ketakutan waktu itu. Aku akan disuntik oleh seorang suster yang amat sangat tidak beruntung hari itu. Aku masuk ruangan ditemani bapak, disambut oleh seorang suster yang siap menyuntikku (dengan ganasnya #justkidding). Aku didudukkan di atas kasur berseprai putih. Dan tanganku diminta untuk disuntik. Responku... amat sangat jelek. Ketika suster mendekat dengan suntikkan berisi cairan, aku langsung memojok ke ujung ruangan, dan menendang-nendang apa saja yang ada di hadapanku, guna menghalau si suster untuk menyuntikku. Jahat sekali bukan?

Tapi sekarang aku sudah (mulai) terbiasa dengan suntikkan. Pas tes golongan darah (waktu SMA), pasti harus ditusuk dengan jarum khusus dan aku berhasil melewatinya tanpa menangis dan menyakiti orang lain/merusak barang yang ada di sekitarku.

Itu aja deh. Gak banyak tentang hal yang aku takutin, karena I'm trying to be brave. #plak

sumber : Tumblr

Sekian. Ohya. Jangan lupa vote poll "Andai aku jadi..." punyaku yang ada di sebelah kanan atas dari blog ini! Terimakasih ^^ Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pesan untuk suster yang dulu (begitu sabar) menanganiku : Maafkan aku ya, sus. Aku gak bermaksud melukai siapapun kok. :')