Review Laptop ASUS Vivobook A407 UA: Laptop Mainstream 14" tapi Ringan

Halo!

Kali ini aku mau review barang yang baru-baru ini aku beli (yha, dibeliin). Bukan review makanan atau jalan-jalan nih, tapi review laptop!

Namanya adalah.....

ASUS Vivobook A407

Spesifikasi:

  • Prosesor: Intel Core i3-6006U
  • RAM: 4GB DDR4
  • HDD: 1TB
  • VGA: Intel HD Graphics (A407UA) / NVIDIA GeForce MX110 (A407UB)
  • Ukuran Layar: 14 inch HD (in 13 inch body)
  • Konektivitas: Wifi + Bluetooth
  • Sistem Operasi: Windows 10 (64bit)
  • Berat: 1.5 kg
  • 360° Fingerprint sensor (Windows Hello)
HALOO! Beratnya cuman 1,5 kg saudara-saudara.

Jadi ceritanya begini. Laptop tuh kebutuhanku banget lah tiap hari. Aku bawa ke kampus, ke kantor, bahkan ke lapangan tuh pengennya sambil bawa laptop. Tapi berhubung laptopku yang sebelum ini berat banget alias 2,2 kg (kalau nggak salah), lama-lama tuh jompo abis kalau bawa laptop tiap hari. 

Sehingga, ingin banget aku punya laptop ringan tapi bisa kerja berat (selain kebutuhan kuliah, aku juga sering main desain grafis dan video editing). Tapi, yang ada sejauh ini tuh yang harganya mahal. Seperti macbook, atau asus seri zenbook yang harganya belasan juta. Hehe, bisa beli motor itu mah ya. Mungkin ada merk lain juga, tapi aku udah terlanjur jatuh cinta dan percaya banget sama merk ASUS.

Terus, sohibku ngasih tau kalau ASUS baru ngeluarin laptop baru yang layarnya 14" tapi lebih tipis dan lebih kecil karena ada di body laptop 13". Nah lho, bingung gak tuh?

Berujung lah aku kepo-kepo lebih dalam soal laptop ini dan aku jatuh cinta!

Dengan spek mumpuni kayak gitu, harganya cukup terjangkau (nggak sampe belasan juta kayak apel atau zenbuk).

Harga resmi dari ASUS itu Rp5.799.000,00 buat seri A407 UA (yang kartu grafisnya Intel HD Graphics) dan Rp6.499.000,00 buat seri A407 UB (yang kartu grafisnya NVIDIA GeForce MX110).

Karena dana yang terbatas, aku beli yang seri A407 UA (walaupun sebelum ini aku dimanjakan dengan indahnya visual grafis NVIDIA ASUS X450L), gakpapa lah, kita coba bandingan grafisnya Intel HD dan NVIDIA (yang sudah pasti beda banget hahaha)

Nah itu informasi yang aku peroleh via online, sekarang, aku bakal review laptop ini berdasarkan pengalaman pemakaian kurang lebih 2 minggu.

1. Keringanan dan ukuran

Asli sih ini ringan. Memang gak seringan netbook yang bobotnya cuman sekitar 1-1,2 kg. Dan gak se-ringan macbook air juga. Tapi jelas memperingan hidupku. Sip.

Kalau soal ukuran, dia memang (sedikit) lebih kecil dari laptop 14" pada umumnya (dan laptop 14"ku sebelumnya). Dari segi panjang, memang lebih pendek, tapi dari segi lebar, tidak mengikuti. Gimana ya menjelaskannya, jadi rada lebih "persegi" gitu instead of "persegi panjang".

Jadi, ketika aku mau beli tas laptop (dari ASUS free backpack, bukan tas laptop), belinya tas laptop ukuran 14" (aku juga belum nemu sih tas laptop ukuran 13", karena memang belum banyak laptop 13").

2. Grafis

Mungkin aku akan terpuaskan kalau beli seri A407UB dengan kartu grafis NVIDIA MX110, sayangnya budget terbatas jadi harus beli yang kartu grafisnya Intel HD Graphics. Jadi, kalau soal visualisasi mesti lebih bagusan seri UB daripada UA yang aku beli ini.

Kalau buat aktivitas umum kayak microsoft office (word, excel, powerpoint) itu jelas baik-baik. Grafis di power point juga acceptable banget, nggak ada jelek-jeleknya. Buat browsing dan semacamnya juga mataku masih nyaman banget.

Yang sedikit mengganggu itu ketika aku nonton video bahkan yang 720p. Beda aja pokoknya sama waktu aku nonton di laptop dgn NVIDIA. But anyway, itu memang kekurangannya A407UA, mungkin kalau aku beli A407UB aku ga bakal protes masalah grafis hahaha.

Ohiya, soal pemakaian Intel HD buat keperluan desain grafis dan video editing bakal aku review di pos lain yang bahas khusus performa Intel HD wkwk.

3. Layar

Layarnya beneran 14" inch kok hahaha. Memang bezel/pinggirannya yang tipis banget tapi gak kelihatan ringkih. Layar ASUS A407 ini sudah dilengkapi pelindung anti-glare (dan anti radiasi, if im not wrong). Anti-glare ini fungsinya buat mengurangi pantulan cahaya alias anti silau. Anti-glare-nya A407 ini termasuk yang matte, jadi anti silau anti licin (?), gimana ya gitu deh.

Anti-glare ini membuat pandangan mata makin nyaman ketika menatap laptop, bukan dia ya yang ditatap, tapi layar laptop. Pokoknya ini lebih enak daripada layar laptop yang glossy. Tapi ini bukan anti-spy ya. Jadi orang lain di sampingmu tetep bisa lihat apa yang sedang kamu buka di laptop.

Ah, ada lagi, soal kecerahan. Di dalam ruangan, aku biasanya akan pakai tingkat kecerahan terendah yang ada. Nah, kalau di A407, tingkat kecerahan terendahnya itu lebih gelap setingkat daripada yang biasa aku pake di laptop lama. Mungkin ASUS menambahkan tingkat kecerahan yang rendah buat opsi mengurangi kelelahan mata.

Ada lagi ada lagi. ASUS bersama dengan Win 10 menawarkan fitur "Night Light". Eh tapi aku gaktau ya di merk lain ada atau nggak. Jadi, sesuai namanya, fitur ini bisa dimanfaatkan untuk penggunaan laptop di malam hari. Tampilan layar pada umumnya memancarkan berbagai warna, termasuk cahaya biru. Nah, katanya cahaya biru ini yang bikin mata kita cenderung terjaga. Buat penggunaan malam, Night Light bakal mengurangi emisi cahaya biru di layarmu. Jadi kalau udah mau tidur, gak bakal terus susah tidur gitu (kali, dicoba aja hahaha). Aku sempet nyoba fitur Night Light dan tentunya di malam hari. Tapi aku pribadi gak nyaman karena layarnya jadi cenderung kuning oren gitu dan malah bikin pusing hahahha. Mungkin belum kebiasa.

4. Kecepatan start up dan shut down (+Windows Hello)

Setelah aku coba beberapa kali....

      Startup: 10-15 detik        |       Windows Hello: <2 detik        |       Shutdown: 30-45 detik

Startup itu aku hitung dari mejet tombol on sampai muncul windows logon. Windows Hello aku hitung dari jariku nyentuk fingerprint sensor sampai muncul desktop. Sementara shutdown aku hitung dari ngeklik tombol shutdown sampe semuanya beneran mati ga ada suara/lampu indikator yang masih menyala.

Fast enough.

5. Kenyamanan perangkat keras

Keyboard, menurutku nyaman-nyaman aja. Setiap pejetannya udah kerasa pas, gak keras gak kependekkan juga. Jarak antar tombolnya juga pas. Kalau masalah suara pejetan, memang rada bersuara, tapi kalau outdoor dan di kantor, gak mengganggu sih karena kalah sama suara lingkungan.

Touchpad, awalnya rada keset tapi lama-lama biasa aja. Kalau diklik kanan/kiri tentu ada bunyinya. Sayangnya kalau di tap buat ngeklik santai gitu juga ada bunyinya. But again, bunyinya bakal kalah kalau kamu gak lagi di ruangan super sunyi.

Kepanasan badan laptop, pemakaian ringan gak bikin panas asal gak lama-lama. Tapi kalau pemakaian sedang-berat (nonton film, ngegame) lumayan cepet panasnya. Dibandingkan dengan laptop ASUS X450LD-ku dulu, Vivobook A407 UA ini cukup rata nyebarnya. ASUS X450LD panasnya cuman di sisi kiri, jadi tangan kirinya yang kadang-kadang ikut panas. Tapi kalau A407UA kok tangan kananku kadang-kadang ikut terasa hangat juga. Apakah hanya aku saja?

Oh satu lagi hal yang sedikit bikin aku kagok. ASUS sekarang nempatin tombol on/off di sisi kanan atas keyboard. Di atas backspace, di samping tombol delete. HALOOO, mengapa ASUS, mengapa??? Kenapa gak dipisahin dari wilayah keyboard hiks. Aku adalah orang yang menggunakan tombol delete cukup sering (gak cuman backspace). Pernah kemaren aku mau ngedit PPT, niatnya mau ngehapus sesuatu pake tombol delete, malah kepejet tombol on/off dong HUHUHU. Untungnya setting defaultnya adalah kalau mencet tombol itu, PC akan ter-set dalam mode sleep. Jadi kerjaanku gak hilang begitu saja hahaha.

Coba lihat itu tombol on/offnya ada dimana :((

Sekarang udah mulai kebiasa sih tapi.

6. Port dan port

Sekarang mulai pelit ya huhuhu :( Port USBnya cuman disediain dua, satu port USB 3.0 di sisi kiri, satu port USB 2.0 di sisi kanan. Biasanya kan ada 3 port untuk laptop, apalagi yang 14" body gede. Kayaknya gak cuman ASUS aja deh yang ngehemat port. Despite of diresmikan cukup anyar (April 2018), A407UA ini belum dilengkapi port C (port generasi baru).

Sisi kiri : port charger, HDMI (No VGA), USB 3.0, 3.5mm earphone jack
Sisi kanan : port USB 2.0 dan ada lampu indikator hidup dan charging

Yang sedikit bikin sebel buat aku adalah peletakan lampu indikator di sisi laptop. Aku terbiasa dengan lampu indikator yang diletakkan di pinggir depan, pokoknya kamu gak perlu nengok kanan kiri kalau mau ngeliat ngecasnya udah full apa belum. Positifnya, tampak laptop ini dalam sekali glance jadi terlihat lebih indah dan bersih wkwk.

7. Performa dan baterai

ASUS A407UA geared up with prosesor Intel Core i3 generasi 6006U 2.0 Ghz. Katanya prosesor ini bikin hemat daya. Buat pemakaian yang gak neko-neko, i3 udah cukup banget lah ya. Apalagi ini RAMnya udah 4GB, buat multitasking yang gak neko-neko juga cukup banget. Sejauh ini kehidupan perlaptopanku lancar-lancar aja. Buat kerja, browsing, nonton film, streaming, dengerin musik, semuanya masih lancar. Buat main games, aku belum coba games berat macam The Sims 4 atau role play games (RPG) lainnya yang sering aku mainin, nanti bakal aku apdet lagi ya. Tapi biasanya sih aku emang gak pernah main games berat sambil multitasking sekalipun pakai Core i5 dahulu.

Baterainya A407UA ini adalah 3 cell Li-on, 33 Whrs, yang katanya 3 kali lebih tahan dari Li-on standar. In real life, gak tiga kali juga sih, tapi memang sedikit lebih tahan lama dari laptopku dulu. Pemakaian standar kerjaku (buka office, browsing dan termasuk nyalain wifi, tanpa nyetel lagu), bisa tahan sekitar 4-5 jam dari full 100% sampe notif batere mau habis muncul (13%). Sementara laptopku dulu bisa tahan 3 jam-an, mentok-mentok 4 jam. Ngechargenya juga cukup cepat.

Selain itu, ASUS juga menyediakan fitur ASUS Battery Health Charging, dimana kamu bisa menyesuaikan mode charging sesuai situasi. Kadang kalau laptop lagi dipake presentasi di depan dan butuh dicharge, kan nanti bisa dibiarin tetap kecas walaupun udah 100%, which is overcharging dan lama-lama bisa bikin batere rusak. Nah, ASUS dah nyediain beberapa pilihan supaya menjaga kesehatan bateremu. Good job ASUS!




One other thing, batere di ASUS Vivobook A407, gak bisa dilepas sendiri. Alias tersimpan rapih baik aman di dalam body laptop.

Udah panjang banget nih... heuheu. Apalagi ya. Mungkin aku bakal merasakan kenyamanan dan kelemahan laptop ini setelah lebih dari 1 bulan pemakaian.

Summary

Pro:
+ Berat ringan abis buat laptop 14"
+ Fingerprint sensor yang mempermudah logon
+ Startup cepat
+ Layar antiglare
+ Baterai lebih tahan lama dan ada Fitur ASUS Healthy Battery
+ Harga terjangkau

Cons:
- Peletakkan tombol on off yang anti mainstream, bikin kita sering khilaf salah pejet
- Port cuman HDMI (di kantor masih pake proyektor dengan kabel VGA :( )
- Port USB cuman 2 :(
- Nggak ada CD/DVD drive (gak terlalu mengganggu buat aku sih)

See ya on the next post!

Comments

  1. numpang share ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  2. Laptop saya juga gini, dan lemootttnyaaaaa bikin stres 😅

    ReplyDelete

Post a Comment

Coretan atau catatan kecil dari kamu akan sangat berarti buat penulis. Terimakasih :)