30DBC #1 - Rhythms of Me

Assalamu'alaikum.

Hari ini adalah hari pertama dari Tantangan 30 Hari Menulis Blog. Menurut panduannya, hari ini aku akan menulis tentang nama blogku.

Haruskah aku membahas nama blogku yang dari jaman dahulu? Wkwk.

Jadi, sebelum blog ini, aku punya blog lainnya. Lebih dari 1 sebenarnya, cuman yang beneran aku aktif dan produktif menulis di dalamnya, hanya ada 1 selain blog ini.

Blog tersebut aku bikin saat SMP. Isinya beneran kayak buku harian tapi aku tetap filter beberapa hal yang sangat amat super privacy. Tentu tidak akan ku ekspos.


Dulu nama blognya "Iffa Something".

"Kurang kreatif apa gak sih aku?"

Sebenarnya itu adalah sarkasme. Karena aku sangat amat tidak kreatif.

Orang-orang di tumblr punya nama kreatif dengan kombinasi makanan, minuman, hal-hal yang bikin galau. Sementara aku? Mikir namanya aja udah galau. Ohiya, waktu itu aku masih SMP. Aku belum cukup kreatif waktu itu #alasan.

"Apa ya... Iffa apa ya... Sesuatu.... Something...."

Pemikiran itu berakhir dengan peresmian nama "iffasomething", baik di blog maupun di twitter. ID "iffasomething"ku di twitter kemudian berubah ketika masuk SMA. Sementara nama blogku tetap.

Itu lah cerita tidak penting dan tidak jelasku mencari jati diri(?) saat SMP.

Sekarang, berpindah ke blog ini. Aku belum pernah sama sekali mengganti nama blog, dan "title" serta "slogan" yang ada di header. So, let's start.

Blog ini kumulai pada tanggal 30 Oktober 2012, sesuai dengan tanggal tulisan pertama yang aku publikasikan. Akhir tahun 2012 berarti aku sedang duduk di bangku SMA kelas 3. Saat itu umurku 15 tahun. Dan hendak lulus SMA.

Saat itu aku masih senang menulis... (tunggu, terus sekarang enggak gitu, Fa? Wkwk.) Ganti. Lagi tinggi hype-nya untuk menulis. Tapi, aku merasa kalau blogku yang lama, a.k.a si IffaSomething, itu isinya udah kelewat alay. Dan kalau aku mau ikut jejaring blogger, kayaknya aku akan malu kalau aku menggunakan blog tersebut wkwk.

Jadi lah, aku membuat blog baru.

Waktu itu, aku juga masih sama, tidak punya ide atau kata-kata khusus yang bisa aku gunakan untuk nama blog. Dan username twitterku (yang dulu, setelah iffasomething) bukan merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan nama blog karena... ya.... alay. Tapi nggak alay-alay banget kok hehe.

Kala itu aku juga masih seneng main tumblr, jadi aku sering melihat quotes gitu. Keterpaparanku terhadap tulisan orang luar disitu banget lah. Soalnya dulu twitterku hanya berisi teman-teman SMA.

Suatu hari, aku menemukan orang yang menulis ini, (let me write in Bahasa okay) "Rhythm, salah satu kata yang unik di bahasa Inggris karena nggak ada huruf vokalnya."

Aku nggak tau kenapa, tapi kalimat itu menempel terus di otakku sejak aku pertama baca. Menarik banget sih menurutku. Suatu kata yang tidak mengandung huruf vokal, tapi tetep bisa dibaca. Suatu kata yang isinya cuman huruf mati (konsonan), tapi tetap bisa hidup (vokal).

Nah, silahkan dimaknai sendiri.

Ohiya, huruf hidup itu a i u e o. Huruf mati itu sisanya. Wkwkwk. #PelajaranTK

Dan makna rhythm itu sendiri yang mendorongku untuk menggunakannya sebagai nama blog.


Credit : dictionary.com
Nomor 3 dan 7.

Rhythm sendiri dalam bahasa Indonesia berarti irama. Dikutip dari dictionary.com, rhythm itu bisa bermakna "measure movement, as in dancing" dan "the pattern of recurrent strong and weak accents, vocalization and silence, and the distribution and combination of these elements in speech". Dua makna tersebut yang... left a deep impression for me.

Kita bahas yang nomor 3 dulu ya.

Dancing. This might be a surprise, tapi aku suka dengan dunia tari. Waktu SMA aku memilih tugas menari untuk ujian akhir mata pelajaran Seni Budaya (dari nyanyi, drama dan bikin film). Waktu kuliah aku ikut miniclub Ratoeh atau tari tradisional dari Aceh. Tentu semuanya adalah tari tradisional. Waktu TK dan SD aku beberapa kali ikut lomba tari tradisional. Waktu SMP... gaktau passion itu kemana LOL.

Tapi dancing yang lebih kumaknai dalam rhythm adalah... tari kontemporer. Aku suka banget tari kontemporer. Aku memang tidak terlalu paham sih, yang aku tau, tari kontemporer itu can be slow yet strong. Ada sedikit kombinasi ballet. Tapi tu... pokoknya aku suka deh hehe.

Aku mulai jatuh cinta tari kontemporer saat aku SMA, sepertinya. Kebetulan aku langganan tipi kabel, jadi bisa nonton acara luar, aku lupa di channel apa, tapi salah satu acara yang aku suka adalah "So You Think You Can Dance".

Format acaranya seperti acara tampil bakat pada umumnya. Tapi ini "bakat" utamanya adalah menari. Biasanya pasangan (aku udah rada-rada lupa sebenernya, karena sekarang udah nggak ngikutin lagi, semenjak aku gak langganan tipi kabel lagi) gitu, dan setiap pasangan akan diberikan tema, entah itu kontemporer, hip hop, samba, ballet dan lain-lain.

Suatu hari aku menonton penampilan sebuah tim yang diberikan tema kontemporer, duh waktu itu lagu apa ya. Penampilan yang aku inget yang bertema contemporary dance itu adalah penampilan dengan lagu "Fix You"-nya Coldplay. IT WAS BEAUTIFUL GUYS. Masih ada kok video performancenya di youtube. If you want to watch that, silahkan cari sendiri di youtube wkwk.

So, the rhythm I caught by meaning, firstly, is in dancing.

Sekarang berlanjut ke makna nomor 7.

"The pattern of recurrent strong and weak accents, vocalization and silence, and the distribution and combination of these elements in speech"

Strong and weak. Kuat dan lemah. Vocalization and silence. Vokal dan diam. Well, dalam hidup ini, tidak selamanya kita akan selalu kuat, tapi tidak selamanya juga kita harus 'lemah'. Begitu pula dengan vokal. Ada beberapa saat dimana kamu harus vokal, dan ada pula saat-saat yang mengharuskan kamu untuk diam. Kalau salah satu aja, 'irama'nya nggak bakal terbentuk.

You need both up and down.

Bayangin aja dengerin lagu yang nggak ada naik turunnya. Kalau lagu jaman now suka banget ada bagian "drop"nya, walaupun aku tidak terlalu paham seni musik wkwkw.

And that's how I see life. I won't be beautiful without one of them.

Tentu saja kita gak pengen lemah. But sometimes, itu bisa jadi sebuah pelajaran, supaya kita bisa jadi lebih kuat.

Tunggu, kok ini jadi tulisan motivasional tapi kayaknya gagal gitu ya wkwk.

Udahan aja kali ya. Intinya, filosofiku memilih nama blogku adalah seperti itu, I just like the word 'rhythm', both anatomically and by its meaning. Unique word indeed.

Jadi, Rhythms of Me, bisa diartikan sederhana menjadi irama hidupku, cerita hidupku, yang kutuangkan dalam tulisan di blog :)

Tulisan kali ini mungkin rada ngelantur karena aku sudah lama tidak menulis blog. #alasan Hehe

Terima kasih bagi yang sudah mau membaca. Aku nggak tau berfaedah atau nggak, semoga iya walau sedikit wkwk.

Wassalam.

Comments