A Love Letter

Assalamu'alaikum.

Wahai kamu yang ada disana.

Tahukah kamu? Sudah berapa kali aku menulis surat cinta? Ah. Aku juga tidak tahu. Aku tidak pandai bercakap. Apa daya bila aku lebih memilih menulis ketimbang berbicara panjang lebar mengenai perasaanku.

Tahukah kamu? Semenjak kita mengenal satu sama lain, aku bahagia. Aku bahagia karena telah ditakdirkan untuk bertemu denganmu. Bertukar sapa denganmu. Mengenalmu lebih dekat. Bercanda tawa denganmu. Aku bahagia.

Wahai kamu yang ada disana.

Tapi, apa hanya aku? Di antara rentetan buku kenangan kita yang membahagiakan, terselip sedikit rasa rindu. Terselip sedikit rasa sedih. Karena kini, aku merasa buku-buku yang terus tertulis itu, akan semakin menipis.Karena kini, aku merasa kian jauh darimu.

Tapi, apa hanya aku? Terdiam diri diantara sunyi, memikirkan bagaimana aku amat rindu dengan dirimu. Merenungkan segala yang telah terjadi, dan segala hal yang membuatku rindu dengan 'waktu' yang dulu kita habiskan.

Oh, kamu.

Tahukah kamu? Aku rindu. Dengan segala obrolan yang kita lakukan. Menghabiskan waktu bersama hingga lupa dengan dunia. Saling berbagi suka dan duka. Memberikan dukungan bagi satu sama lain. Tertawa. Aku rindu tawamu. Aku rindu senyummu. Aku rindu segalanya tentangmu.

Tahukah kamu? Kini aku amat ingin berlari kepadamu. Menatapmu mantap. Mengatakan 'maaf' serta menyampaikan betapa aku merindukanmu.

Comments

Post a Comment

Coretan atau catatan kecil dari kamu akan sangat berarti buat penulis. Terimakasih :)